Sore, teman…
Aku mau berbagi tentang talk show yang tadi pagi aku hadiri.
Seperti yang tertera pada gambar di atas, talk show ini diadakan oleh Komunitas Indonesia Tanpa Pacaran (ITP) Bengkulu dengan pembicara La Ode Munafar. Beliau berasal dari Sulawesi Tenggara yang merupakan pendiri Indonesia Tanpa Pacaran dan penulis puluhan judul buku.
Alasan mengapa aku mengikuti acara ini adalah karena materinya yang menarik dan tentunya GRATIS! Heheš O iya, acara ini telah berlangsung di berbagai kota di Indonesia loh!
![]() |
Lokasi : Masjid At-taqwa, Anggut Atas, Bengkulu |
Acara ini dihadiri oleh 1000-an remaja, mahasiswa, dan umum dari Bengkulu. Berlangsung selama dua jam, dengan satu jam materi dan dua jam sesi tanya jawab.
Oke, aku bakal ngasih inti materinya.
Pacaran. Sudah membudaya di lingkungan kita. Kita tahu bahwa kita sebagai manusia apabila dilarang untuk berbuat sesuatu yang aturannya jelas-jelas kita ketahui, masih saja kita langgar. Apalagi pacaran. Pacaran itu tidak ada aturannya. Berbeda dengan menikah yang aturannya telah jelas. Pacaran tidak memiliki ikatan yang dapat membatasi apakah yang kita lakukan itu tidak salah.
Rata-rata orang berpacaran itu 3-4 tahun, karena manusia itu sendiri dapat mengalami kebosanan dikarenakan hubungan yang entah akan berakhir bagaimana. Berbeda dengan menikah, yang tujuannya adalah mendapatkan ridho Allah. Pacaran tidak membawa dampak positif dari sisi manapun, justru pacaran adalah penyebab kerusakan generasi muda.
Karena aku perempuan, aku mencatat poin bahwa wanita merupakan makhluk Allah yang sangat penyayang. Maka dari itu, kita sebagai wanita tidak boleh salah mengekspresikan rasa sayang kita tersebut. Bahaya. Apabila kita berpacaran dan kita sudah sangat menyayangi pacar kita tersebut, dengan seluruh rasa sayang yang kita punya, kita bisa saja menyerahkan seluruh harta, benda, dan bahkan tubuh kita sendiri. Ini lebih rendah dari pelacur.
Saat sesi tanya jawab, aku telah merangkum beberapa jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
- Kita, manusia, diberikan akal oleh Allah. Inilah yang melebihkan kita di atas makhluk-Nya yang lain. Tapi, akal harus dijaga. Untuk itu, saat kita menerima informasi, kita harus menyaring informasi tersebut agar akal kita tidak rusak.
- Standar kesiapan seseorang untuk menikah itu adalah keimanannya. Ingat : kunci bahagia dalam menikah adalah melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing.
- Apabila kita terlanjur berzina, kita haruslah bertaubat, dengan :
- Berjanji kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Tidak mengulangi kesalahan tersebut.
- Merasa menyesal. Punya mantan = AIB.
- Diikuti dengan memperbanyak amal shaleh.
- Dalam bersosialisasi harus memperhatikan aturannya, yaitu :
- Tidak diperbolehkan laki-laki dan perempuan berdua-duaan dalam 1 ruangan.
- Saat sedang berkumpul, laki-laki dan perempuan bercampur, bisa-bisa terjadi interaksi yang akan berlanjut. Ini tidak diperbolehkan. (Aku lupa nama larangannya)
- Menundukkan pandangan.
Di penghujung acara, diadakan deklarasi. Isinya, mendukung gerakan Indonesia Tanpa Pacaran dengan berdakwah. Bukan hanya menyebarkannya, tetapi juga dengan tidak berpacaran.
(fyi : saat deklarasi ini, aku tidak berikrar.)
Semoga bermanfaat, teman.
Post a Comment